Nabi ILYASA' as Kisah Para Nabi dan Rasul dalam Al-Quran |
Pendahuluan
Nama | Ilyasa' bin Akhthub |
Garis Keturunan | Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Ya'qub as ⇒ Yusuf as ⇒ Ifrayim ⇒ Syutlim ⇒ Akhthub ⇒ Ilyasa' as |
Usia | 90 tahun |
Periode sejarah | 885 - 795 SM |
Tempat diutus (lokasi) | Jaubar, Damaskus |
Jumlah keturunannya (anak) | - |
Tempat wafat | Palestina |
Sebutan kaumnya | Bangsa Arami dan Bani Israil |
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak | 2 kali |
Ringkasan Kisah Ilyasa
Ilyasa (Ilyasa', Elisa, Eliseus) adalah seorang utusan Allah kepada
bangsa Israil dan Arami. Ilyasa merupakan keturunan ke-4 dari Nabi
Yusuf.
Saat Ilyasa masih muda dan menderita sakit, Nabi Ilyas datang kerumahnya
dan menyembuhkan penyakitnya. Setelah sembuh, Ilyasa pun menjadi anak
angkat Ilyas yang selalu mendampingi untuk menyeru ke jalan kebaikan.
Ilyasa melanjutkan tugas kenabian tersebut begitu Ilyas meninggal.
Ilyasa melanjutkan misi ayah angkatnya agar kaumnya kembali taat kepada
ajaran Allah SWT.
Ilyasa kemudian mendapati bahwa manusia ternyata begitu mudah kembali ke
jalan sesat. Itu terjadi tak lama setelah Nabi Ilyas wafat. Padahal
masyarakat lembah sungai Yordania itu sempat mengikuti seruan Ilyas agar
meninggalkan pemujaannya pada berhala.
Ilyasa menghadapi sikap penyangkalan Raja dan Ratu Israel terhadap agama
sepeninggal Nabi Ilyas. Nabi Ilyasa' beberapa kali memeperlihatkan
mukjizat untuk menunjukkan kekuasaan Allah, tapi mereka malah
menyebutnya tukang sihir, sama seperti ketika mereka menyebut Nabi Ilyas
sebelumnya. Mereka terus membangkang sepanjang hidup Nabi Ilyasa.
Dikisahkan bahwa mereka tetap tak mau mendengar seruan Ilyasa, dan
mereka kembali menanggung bencana kekeringan yang luar biasa.
Setelah beberapa lama, bangsa Israel ditaklukkan oleh Bangsa Assyria.
Bangsa Assyria menghancurkan Kuil Gunung dan menyebabkan kerusakan parah
di Israel.
Nabi Ilyasa dalam Al-Qur'an
Di dalam Al-Quran, nama Ilyasa as, disebutkan sebanyak 2 kali,
seperti berikut ini.
Pada Surat Al-An'aam (Al-An'am) [6] : ayat 86-87, Firman Allah
SWT :
Ismail, Ilyasa, Yunus dan Luth. Masing-masing Kami lebihkan derajatnya
di atas umat (di masanya), dan Kami lebihkan (pula) derajat sebagian
dari bapak-bapak mereka, keturunan dan saudara-saudara mereka. Dan Kami
telah memilih mereka (untuk menjadi nabi-nabi dan rasul-rasul) dan Kami
menunjuki mereka ke jalan yang lurus.
Pada Surat Shaad (Sad) [38] : ayat 48-50, Firman Allah SWT :
Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa dan Zulkifli. Semuanya termasuk
orang-orang yang paling baik. Ini adalah kehormatan (bagi mereka). Dan
sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa benar-benar (disediakan)
tempat kembali yang baik, (yaitu) surga 'Adn yang pintu-pintunya terbuka
bagi mereka.
Referensi
- Sami bin Abdullah bin Ahmad al-Maghluts, Atlas Sejarah Para Nabi dan Rasul, Mendalami Nilai-nilai Kehidupan yang Dijalani Para Utusan Allah, Obeikan Riyadh, Almahira Jakarta, 2008.
- Dr. Syauqi Abu Khalil, Atlas Al-Quran, Membuktikan Kebenaran Fakta Sejarah yang Disampaikan Al-Qur'an secara Akurat disertai Peta dan Foto, Dar al-Fikr Damaskus, Almahira Jakarta, 2008.
- Ibnu Katsir, Qishashul Anbiyaa', hlm 24.
- Ibnu Asakir, Mukhtashar Taarikh Damasyaqa, IV/224.
- ats-Tsa'labi, Qishashul Anbiyaa' (al-Araa'is), hlm 36.
- Tim DISBINTALAD (Drs. A. Nazri Adlany, Drs. Hanafi Tamam, Drs. A. Faruq Nasution), Al-Quran Terjemah Indonesia, Penerbit PT. Sari Agung, Jakarta, 2004
- Departemen Agama RI, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Al-Quran, Syaamil Al-Quran Terjemah Per-Kata, Syaamil International, 2007.
- alquran.bahagia.us, al-quran.bahagia.us, dunia-islam.com, Al-Quran web, PT. Gilland Ganesha, 2008.
- Muhammad Fu'ad Abdul Baqi, Mutiara Hadist Shahih Bukhari Muslim, PT. Bina Ilmu, 1979.
- Al-Hafizh Zaki Al-Din 'Abd Al-'Azhum Al Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, Al-Maktab Al-Islami, Beirut, dan PT. Mizan Pustaka, Bandung, 2008.
- M. Nashiruddin Al-Albani, Ringkasan Shahih Bukhari, Maktabah al-Ma'arif, Riyadh, dan Gema Insani, Jakarta, 2008.
- Al-Bayan, Shahih Bukhari Muslim
0 komentar