Nabi Isa as Kisah Para Nabi dan Rasul dalam Al-Quran |
Pendahuluan
Nama | Isa bin Maryam binti Imran, Maryam adalah nama Ibunya (catatan : Tidak ada dari para nabi yang dinasabkan ke Ibunya, kecuali Isa dan Yunus) |
Garis Keturunan | Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu'az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud as ⇒ Sulaiman as ⇒ Rahab'am ⇒ Radim ⇒ Yahusafat ⇒ Barid ⇒ Nausa ⇒ Nawas ⇒ Amsaya ⇒ Izazaya ⇒ Au'am ⇒ Ahrif ⇒ Hizkil ⇒ Misyam ⇒ Amur ⇒ Sahim ⇒ Imran ⇒ Maryam ⇒ Isa as |
Usia | 33 tahun |
Periode sejarah | 1 SM - 32 M |
Tempat diutus (lokasi) | Palestina |
Jumlah keturunannya (anaknya) | - |
Tempat wafat | Diangkat oleh Allah ke langit |
Sebutan kaumnya | Bani Israil |
Jumlah penyebutan di Al-Quran | di dalam Al-Qur'an nama Isa disebutkan sebanyak 21 kali, sebutan al-Masih sebanyak 11 kali, dan sebutan Ibnu (Putra) Maryam sebanyak 23 kali |
Riwayat Nabi Isa
Isa bin Maryam, Nabi terakhir bani Israil yang lahir di Betlehem
(Baitulahmi) pada masa kekuasaan raja Herodes Romawi di Palestina.
Kelahirannya merupakan sebuah mukjizat. Sebab, dia dilahirkan oleh
perawan suci yang terjaga kehormatannya. Hal ini seperti dikisahkan
dalam firman Allah, "Ceritakanlah (Muhammad) kisah Maryam di dalam
Al Quran, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu
tempat di sebelah timur (Baitul Maqdis), lalu dia memasang tabir (yang
melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus ruh Kami kepadanya, maka
dia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Maryam
berkata, 'Sungguh, aku berlindung darimu kepada Rabb Yang Maha Pengasih
jika engkau seorang yang bertakwa. 'Dia (Jibril) berkata, 'Sesungguhnya
aku hanyalah seorang utusan Rabbmu, untuk menyampaikan anugerah seorang
anak laki-laki yang suci kepadamu. 'Maryam berkata, 'Bagaimana mungkin
aku mempunyai seorang anak laki-lai, padahal tidak pernah ada orang
(laki-laki) yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina!' Jibril
berkata, 'Demikianlah.Rabbmu berfirman, 'Hal itu mudah bagi-Ku, dan agar
Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari
Kami; dan hal itu adalah suatu urusan yang sudah diputuskan.'" (QS.
Maryam [19]: 16-21}.
Setelah lahir beberapa hari, Nabi Isa dapat berbicara untuk
membebaskan ibunya dari fitnah. Peristiwa tersebut merupakan mukjizat
pertamanya. Setelah berusia 30 tahun, dia menemui Nabi Yahya bin Zakaria
untuk dibaptis. Baptis merupakan suatu istilah dalam agama Nasrani yang
berarti memandikan seseorang dengan mandi taubat. Setelah itu, Malaikat
Jibril turun dan inilah tanda awal kenabiannya. Nabi Isa kemudian pergi
ke padang pasir dan berpuasa selama 40 hari di sana tanpa makan dan
minum.
Allah lalu menurunkan kitab Injil kepadanya. Sejak saat itu, risalah
Nabi Isa berlaku kepada kaum Yahudi yang telah menyeleweng dari syariat
Nabi Musa. Allah berfirman, "Orang-orang kafir dari bani Israil telah
dilaknat melalui lisan (ucapan Daud dan Isa putra Maryam). Demikian
itu, karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka tidak
saling mencegah perbuatan mungkar yang selalu mereka perbuat. Sungguh,
sangat buruk apa yang mereka perbuat." (QS. Al Ma'idah [5] :
78-79}.
Nabi Isa berdakwah kepada kaumnya di daerah al-Jalil (Galilea). Kaum
Yahudi lantas memintanya untuk menunjukkan mukjizat yang dapat
memperkuat dan membenarkan dakwah serta risalah beliau. Allah berfirman,
"(Ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata, 'Wahai bani Israil,
sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian, membenarkan kitab
(yang turun) sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan
(datangnya) seorang rasul yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad). 'Namun, ketika Rasul itu datang kepada mereka dengan
membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, 'ini adalah sihir yang
nyata.'" (QS. Shaf [61] : 6)
Ketika Nabi Isa masih merasakan kekufuran dan keingkaran bani Israil,
dia lalu berangkat menuju Baitul Maqdis pada hari raya umat Yahudi.
Orang-orang yang di sekitarnya kemudian berkumpul. Kejadian itu membuat
marah para pendeta Yahudi hingga mereka membuat berita dusta tentang Isa
kepada penguasa Romawi, Raja Pilathus, pengganti Raja Herodes di
Palestina.
Sang raja pun meminta mereka mengadili dan menghukum Isa. Seseorang
dari Hawariyin, pengikut Nabi Isa, Yahudza al-Askharyuthi (Yudas
Iskariot) berkhianat dengan menunjukkan persembunyian Isa kepada mereka.
Namun, Allah berkehendak lain dan menyelamatkan Nabi Isa dari kelicikan
kaum Yahudi. Allah kemudian menyerupakan seseorang persis dengan Nabi
Isa. Dengan demikian, para prajurit menangkap dan menyerahkan orang
tersebut yang mirip dengan Isa kepada Raja Pilathus. Mereka pun kemudian
menyalib dan membunuhnya, seperti yang dikisahkan al-Qur'an berikut
ini.
"(Kami hukum juga) karena ucapan mereka, 'Sesungguhnya kami telah
membunuh al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah. 'Padahal mereka tidak
membunuhnya, tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah)
orang yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih
paham tentang (pembunuhan) Isa, selalu berada dalam keraguan tentang
yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang
dibunuh itu), kecuali mengikuti perkiraan belaka. Jadi, mereka tidak
yakin telah membunuh Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah
mengangkat Isa ke hadirat-Nya. Allah Mahaperkasa dan Mahabijaksana. "
(QS. An-Nisa [4] : 157-158)
Nasab Nabi Isa
Dia adalah rasul terakhir untuk seluruh bani Israil. Allah telah
mengisahkannya kepada kita di antara kumpulan cerita para rasul. Allah
berfirman, "(Ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata, 'Wahai bani
Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian, membenarkan
kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira
dengan (datangnya) seorang rasul yang akan datang setelahku, yang
namanya Ahmad (Muhammad). 'Namun, ketika Rasul itu datang kepada mereka
dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, 'ini adalah sihir
yang nyata.'" (QS. Shaf [61] : 6)
Maryam (Maria) binti Imran
Ibunda Maryam bernama Hanah binti Qaqud bin Qubail, seorang hamba
yang patuh. Sementara itu, Zakaria adalah seorang nabi pada saat itu.
Dia merupakan suami dari saudari Maryam, Isyba'. Ada juga yang
berpendapat bahwa Zakaria adalah suami bibi Maryam. Dikisahkan bahwa
ibunda Maryam tidak memiliki keturunan. Lalu dia bernadzar kepada Allah
jika suatu hari nanti hamil, dia akan menjadikan anaknya sebagai
pengabdi di Baitul Maqdis. Lantas, dia pun hamil dan mengandung Maryam.
Allah berfirman, "Maka tatkala istri Imran melahirkan anaknya, diapun
berkata, 'Ya Rabb, sesungguhnya aku melahirkan seorang anak perempuan.
'Padahal Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak
lelaki tidaklah seperti anak perempuan. 'Dan aku memberinya nama Maryam,
dan aku mohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari gangguan
setan yang terkutuk,'" (QS. Ali Imran [3]:36)
Perempuan berbeda dengan laki-laki dalam melayani masjid. Bersamaan
dengan itu, Hanah telah menyelamatkan Maryam untuk kepentingan agama.
Terlebih, dia adalah putri pemuka mereka hingga mereka saling
memperebutkan pengasuhan Maryam. Nabi Zakaria, nabi mereka ingin
memelihara Maryam untuk istrinya yang tidak lain adalah bibi Maryam.
Lantas, mereka pun mengadakan undian dan akhirnya undian itu jatuh
kepada Zakaria. Hal ini sesuai dengan firman Allah, "Maka Dia (Allah)
menerimanya dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan
pertumbuhan yang baik dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria."
(QS. Ali Imran [3] : 37).
Zakaria lalu menempatkan Maryam di kamar khusus ibadah di masjid.
Tidak ada yang dapat memasuki kamar itu, kecuali Maryam. Di kamar itulah
Maryam beribadah kepada Allah, melaksanakan kewajiban untuk melayani
masjid. Maryam terus beribadah, baik siang maupun malam hingga dia
menjadi teladan bagi kaumnya dalam beribadah.
Nabi Isa dalam Al-Qur'an
Di dalam Al-Quran nama Isa disebutkan sebanyak 21 kali,
sebutan al-Masih sebanyak 11 kali, dan sebutan Ibnu
(Putra) Maryam sebanyak 23 kali.
Pada Surat Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 59, Firman
Allah SWT :
Sesungguhnya misal (penciptaan) 'Isa di sisi AllAh, adalah seperti
(penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah
berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.
Pada Surat An-Nisaa' (An-Nisa') [4] : ayat 171, Firman Allah
SWT :
Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan
janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.
Sesungguhnya Al Masih, 'Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan
(yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam,
dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan
rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan : "(Tuhan itu) tiga",
berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya
Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala
yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi
Pemelihara.
Pada Surat Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 49, Firman
Allah SWT :
(Sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka):
"Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda
(mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah
berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung
dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari
lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang
mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan
dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu
adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu
sungguh-sungguh beriman.
Pada Surat Maryam [19]: ayat 29-33, Firman Allah SWT :
Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: "Bagaimana kami akan
berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?" Berkata Isa:
"Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan
Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang
diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku
(mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan
berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong
lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari
aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan
hidup kembali".
Pada Surat An-Nisaa' (An-Nisa') [4] : ayat 157-159, Firman
Allah SWT :
Dan karena ucapan mereka : "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih,
'Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan
tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang
diserupakan dengan 'Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang
berselisih paham tentang (pembunuhan) 'Isa, benar-benar dalam
keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan
tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka,
mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah 'Isa.
Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat 'Isa kepada-Nya. Dan
adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Tidak ada seorangpun dari
Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya ('Isa) sebelum kematiannya.
Dan di hari kiamat nanti 'Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.
Pada Surat Al-Maaidah (Al-Maidah) [5] : ayat 110-112, Firman
Allah SWT :
(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai 'Isa putra Maryam, ingatlah
nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan
ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam
buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu
menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu
membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku,
kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang
sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan
orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit
sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang
mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di
waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu)
di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang
nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: "Ini tidak lain
melainkan sihir yang nyata". Dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada
pengikut 'Isa yang setia: "Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada
rasul-Ku". Mereka menjawab: Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai
rasul) bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang patuh (kepada
seruanmu)". (Ingatlah), ketika pengikut-pengikut 'Isa berkata: "Hai 'Isa
putera Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit
kepada kami ?". 'Isa menjawab: "Bertakwalah kepada Allah jika kamu
betul-betul orang yang beriman".
Pada Surat Al-Maaidah (Al-Maidah) [5] : ayat 116-120, Firman
Allah SWT :
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai 'Isa putera Maryam, adakah
kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang
tuhan selain Allah ?". 'Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut
bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah
mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan
aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau
Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib". Aku tidak pernah mengatakan
kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku
(mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan
adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara
mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi
mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Jika
Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba
Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah
Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Allah berfirman: "Ini adalah
suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka.
Bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal
di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadapNya. Itulah
keberuntungan yang paling besar". Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit
dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu.
Pada Surat Al-Maaidah (Al-Maidah) [5] : ayat 72-75, Firman
Allah SWT :
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya
Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata:
"Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya
orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah
mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada
bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun. Sesungguhnya kafirlah
orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang
tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa.
Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti
orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.
Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun
kepada-Nya ?. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al Masih
putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu
sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar,
kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami
menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami),
kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan
ayat-ayat Kami itu).
Pada Surat Al-Baqarah [2] : ayat 253, Firman Allah SWT :
Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang
lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia)
dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan
kepada 'Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia
dengan Ruhul Qudus. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah
berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu,
sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi
mereka berselisih, maka ada diantara mereka yang beriman dan ada (pula)
di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah
mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang
dikehendaki-Nya.
Pada Surat An-Nisaa' (An-Nisa') [4] : ayat 163, Firman Allah
SWT :
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah
memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami
telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan
anak cucunya, 'Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan
Zabur kepada Daud.
Pada Surat Al-Maaidah (Al-Maidah) [5] : ayat 46, Firman Allah
SWT :
Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan 'Isa
putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan
Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada)
petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang
sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran
untuk orang-orang yang bertakwa.
Pada Surat Al-An'aam (Al-An'am) [6] : ayat 85, Firman Allah
SWT :
Dan Zakaria, Yahya, 'Isa dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang
shaleh.
Pada Surat Ash-Shaaff (As-Saff) [61] : ayat 6 dan 14, Firman
Allah SWT :
[61:6] Dan (ingatlah) ketika 'Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil,
sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab
sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya)
seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa
bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."
[61:14] Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana 'Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.
[61:14] Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana 'Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.
Pada Surat Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] : ayat 45, 58, dan 84,
Firman Allah SWT :
[3:45] (Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya
Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang
diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih
'Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan
termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
[3:84] Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Yakub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, 'Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nyalah kami menyerahkan diri."
[3:58] Demikianlah (kisah 'Isa), Kami membacakannya kepada kamu sebagian dari bukti-bukti (kerasulannya) dan (membacakan) Al Qur'an yang penuh hikmah.
[3:84] Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Yakub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, 'Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nyalah kami menyerahkan diri."
[3:58] Demikianlah (kisah 'Isa), Kami membacakannya kepada kamu sebagian dari bukti-bukti (kerasulannya) dan (membacakan) Al Qur'an yang penuh hikmah.
Referensi
- Sami bin Abdullah bin Ahmad al-Maghluts, Atlas Sejarah Para Nabi dan Rasul, Mendalami Nilai-nilai Kehidupan yang Dijalani Para Utusan Allah, Obeikan Riyadh, Almahira Jakarta, 2008.
- Dr. Syauqi Abu Khalil, Atlas Al-Quran, Membuktikan Kebenaran Fakta Sejarah yang Disampaikan Al-Qur'an secara Akurat disertai Peta dan Foto, Dar al-Fikr Damaskus, Almahira Jakarta, 2008.
- Ibnu Katsir, Qishashul Anbiyaa', hlm 24.
- Ibnu Asakir, Mukhtashar Taarikh Damasyaqa, IV/224.
- ats-Tsa'labi, Qishashul Anbiyaa' (al-Araa'is), hlm 36.
- Tim DISBINTALAD (Drs. A. Nazri Adlany, Drs. Hanafi Tamam, Drs. A. Faruq Nasution), Al-Quran Terjemah Indonesia, Penerbit PT. Sari Agung, Jakarta, 2004
- Departemen Agama RI, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Al-Quran, Syaamil Al-Quran Terjemah Per-Kata, Syaamil International, 2007.
- alquran.bahagia.us, al-quran.bahagia.us, dunia-islam.com, Al-Quran web, PT. Gilland Ganesha, 2008.
- Muhammad Fu'ad Abdul Baqi, Mutiara Hadist Shahih Bukhari Muslim, PT. Bina Ilmu, 1979.
- Al-Hafizh Zaki Al-Din 'Abd Al-'Azhum Al Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, Al-Maktab Al-Islami, Beirut, dan PT. Mizan Pustaka, Bandung, 2008.
- M. Nashiruddin Al-Albani, Ringkasan Shahih Bukhari, Maktabah al-Ma'arif, Riyadh, dan Gema Insani, Jakarta, 2008.
- Al-Bayan, Shahih Bukhari Muslim, Jabal, Bandung, 2008.
- Muhammad Nasib Ar-Rifa'i, Kemudahan dari Allah, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Maktabah al-Ma'arif, Riyadh, dan Gema Insani, Jakarta, 1999.
0 komentar